Jumat, 25 Januari 2013

FAIRY TAIL CHAPTER 252


FAIRY TAIL CHAPTER 252

Di atas langit pulau Tenrou, seekor naga tampak mengawasi dan hendak mendarat, naga apa itu sebenarnya?

"Perasaan ini ..." Gildarts merasakan perasaan yang buruk.
Bukan hanya dia, semuanya merasakan hal yang sama.

Terlebih, terdengar suara yang amat keras.




"Kyaa"
"Suara apa itu!??"
"Berisik sekali!!"
"Suara apa itu!?" Keadaan perkemahan menjadi kacau.

"!?" Makalov menatap ke angkasa.

"Tangisan seekor naga!" Ucap Wendy.

"Eh!??"
"Naga!???" Levy dan Lisana kaget saat mendengarnya.

"..." Gagil terdiam.

"Berisik sekali!!" Ucap Happy yang sudah sampai ke perkemahan, bersama dengan Natsu, Gildarts, Cana dan Lucy.

"Pasti dia yang waktu itu" Ucap Gildarts sambil memegangi tangan kanannya.

"Disana!!" Lily menunjuk ke atas.

Di atas, tampak seekor naga sudah sangat dekat.

"Apa itu!!???"
"Besar sekali!!" Ucap Elfman.
"Itu adalah ..."
"Naga!???"
"Mahluk apa itu" Lucy terlihat bingung dan khawatir.

"Apakah itu naga asli ..." Tubuh Gagil bergetar.
"N-naga asli yang hidup ..." Ucap Wendy.
"Seperti dugaanku, naga asli benar-benar masih ada" Ucap Natsu.

"Itu adalah, sang naga hitam penghantar kiamat ...
Acnologia" Jelas Master Makalov yang berdiri di barisan depan.

"Hei kau, kau tahu dimana Ignel kan?
Sera Grandine dan juga Metalicana!?" Teriak Natsu bertanya.

"Eeh, dia turun!!!"

Benar saja, Acnologia mendarat dan mengaum.

"!!!" Semuanya terdiam kaget tanpa mampu mengatakan apa-apa.

Acnologia terbang mendekat ke arah mereka.

"Cepat menjauh dari sana!!!!" Teriak Gildarts.

Bruakhhhh!!!!!!

Acnologia menghancurkan tanah di depan perkemahan.

"A-apa ini benar-benar nyata?"
"Lihat! Kehancuran yang ditimbulkannya"
"Apa-apaan mahluk itu!?
Dan darimana ia datang!??"

"Cepat menuju kapal!!!!" Teriak Gildarts sementara sang naga terus mengamuk.

"Cepat!!
Kita semua akan kembali ke Fairy Tail bersama!" Teriak Erza.

"Wendy, kau mengerti bahasa naga kan, cepat lakukan sesuatu" Pinta Charle.
"Aku tidak begitu mengerti gaya bicara mereka ...
Tapi setahuku naga adalah mahluk yang sangat pintar, seharusnya naga itu mengerti bahasa manusia" Ucap Wendy.

Jauh di kapal Grimore Heart yang hampir hancur, Zeref menatap ke arah Pulau.

"Alasan kenapa dia tidak menggunakan bahasa manusia adalah ...
Karena menganggap manusia tak lebih dari seekor serangga" Ucap Zeref.
"Manusia tak akan menghiraukan lalat yang mendengung di dekatnya ...
Begitu juga dengan naga ...
Manusia juga tak akan memperhatikan serangga yang terluka walau hanya sesaat ...
Banyak hal di dunia ini yang tak bisa kalian lakukan sekeras apapun kalian mencoba ...
Umat manusia yang paling mengerti akan hal itu ...
Dia datang ...
Memulai kembali perjalanan yang panjang ...
Zaman ini telah sampai pada akhir zaman ...
Selamat tinggal, Natsu"

Kembali ke Pulau, tampak Makalov hendak menghadang sang naga.

"Kakek ..."
"Master!?"

"Pergilah ke kapal" Ucap Makalov sementara si naga bersiap untuk menembak dari mulutnya.

"Apa kalian tak mau mematuhi perintah terakhir master kalian!!??
Dasar bocah-bocah kurang ajar!!!!!!" Teriak Master.

"Barusan dia bilang ...
Terakhir?"

"Aku ini seorang Dragon Slayer!
Jika ada yang harus melawan naga itu, akulah orangnya!"
"Ayo pergi, Natsu" Laxus mengangkut paksa tubuh Natsu.
"Hei!!!!
Laxus!!!
Dasar breng ..." Natsu terdiam saat melihat wajah Laxus, Laxus bergetar ketakutan.

"Master ..." Begitu pula dengan Erza.

"Lebih baik begini ...
Suatu saat kalian pasti akan mengerti ...
Apa arti di balik air mata kalian ...
Apa kematian seseorang membuat kalian sedih?
Atau kesedihan itu sendirilah yang membunuh seseorang?
jawabannya ada di hati kalian masing-masing ...
bocah-bocah kurang ajar yang penuh harga diri ...
Teruslah hidup menuju masa depan" Dengan tubuh raksasanya, Makalov bernit untuk melawan Acnologia.

-To be Continued-


Sumber : beelzeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar